Sabtu, 28 Mei 2011

Sosialisasi dan penyesuaian diri di Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selama ini pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dan dikotomis (terjadi pemisahan) antara pendidikan yang berorientasi iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Pendidikan seperti ini tidak memadai lagi untuk merespon perkembangan masyarakat yang sangat dinamis. Metode pendidikan yang harus diterapkan sekarang adalah dengan mengembangkan pendidikan yang integralistik yang memadukan antara iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek).
Semakin melemahnya bangsa ini pasca krisis moneter yang kita alami telah membuat Indonesia berada di urutan bawah dalam hal kualitas pendidikannya. Minimnya sarana dan prasarana pendukung menyebabkan pengajaran tidak dapat dilakukan dengan optimal.

Rumusan masalah
Dalam permasalahan ini penulis lebih menekankan sejauh mana peran pendidik dalam upaya peningkatan kualitas pendidik dalam mutu pendidikan terkait dengan hal – hal teknologi pendidikan diantara nya komputer dan internet.



BAB II
PEMBAHASAN
SOSIALISASI DAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH

Proses membimbing individu ke dalam dunia social disebut sosialisasi . sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimilikinya dan harus diikutinya.

Sosialisasi terjadi melalui conditioning  oleh lingkungan yang neyebabkan individu mempelajari pola kebudayaan yang fundamental seperti berbahasa, cara berjalan, duduk , makan, dan lain – lain.

Dalam interaksi anak dengan lingkugan ia lambt laun mendapat kesadaran akan dirinya sebagai pribadi. Ia belajar untuk memandang dirinya sebagai objek seperti orang lain.

Proses sosialisasi tidak selalu berjalan lancer Karena adanya jumlah kesulitan
- Pertama , ada kesulitan komunikasi
- Kedua adanya pola kelakuaan yang berbeda – beda atau yang bertentangan.

Walaupun demikian tiap orang berusaha menyesuaikan diri dengan berbagai situasi social, dan bila tidak bias menyesuaikan diri dengan ligkungan maka berkemungkinan akan terjadi gangguan psikologis atau social

Gangguan pribadi ini dapat berbeda – beda trafnya, ada yang ringan ada pula yang berat

Sekolah memegang perannan penting dalam proses sosialisasi anak , walaupun sekoalh merupakan hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak .

Anak mengalami perubahan dalam kelakukan social stelah masuk sekolah.
Untuk mengetahui hingga manakah pendidikan social disekolah itu dilakukan , kita perlu memepelajari hal – hal berkut;
1.            nilai – nilai yang dianut sekolah
2.            corak kepemimpinan
3.            hubungan antar murid.

Pada umumnya nilai – nilai yang dianut disekolah sejalan dengan yang berlaku dalam masyarakat sekitarnya. Anak – anak dikirim ke sekolah dengan tujuan agar dididik menjadi manusia sesuai dengan cita – cita masyarakat.

Nilai – nilai disekoalh juga ditentukan guru – guru, norma – norma itu mungkin dapat diperoleh selama pendidikannya sebagai guru.

Adapula nilai – nilai norma dikalangan murid itu sendiri , murid – murid biasanya merasa dirinya kompak.

Perkelahian dengan sekolah lain sering terjadi karena rasa kekompakan dan solidaritas . bila ssalah seorang murid dihina/ditantang , maka menurut mereka sekolah berada dibelakang mereka

Walaupun demikian guru juga memegang peranan penting dlm menciptakan suasana kelas , guru disipliner akan mementingkan ketertiban.

Dalam banyak hal murid harus bersaing dengan murid – murid lain . persainganitu paling menonjol dala hal angka – angka . angka – angka sering ditentukan atau dasar perbandingan jadi persaingan.
Disamping persaingan terdpaat pula disekolah , dalam masyarakat maupun di alam binatang juga ada.
Pola kelakuan anak diperolehnya melalui proses sosialisasi yakni dalam situasi – sitasi social dan interaksi anak itu dengan orang lain
Sosialisasi murid disekolah dipengaruhi oleh:
1.      Iklim social di skeolah
2.      adanya model bagi murid
3.      peranan murid seperti yang diharapkan.
Peranan yang diharapkan murid dapat dilihat dari tiga segi yakni menurut harapan guru,orang tua, murid – murid lainnya.


BAB III
PENUTUP

Proses membimbing individu ke dalam dunia social disebut sosialisasi . sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimilikinya dan harus diikutinya.

Untuk mengetahui hingga manakah pendidikan social disekolah itu dilakukan , kita perlu memepelajari hal – hal berkut;
4.            nilai – nilai yang dianut sekolah
5.            corak kepemimpinan
6.            hubungan antar murid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar